Jumat, 07 Oktober 2016

let see

I've seen this place a thousand times
look back to the stories
the stories I want it back
sometimes I wanna cut it and throw it to the trash
let it burn in fire
dissapear when the times are gone
nothing is gonna be better
as I think it would be worst

let see beautiful rainbow
like a joy it sounds the happiness
dancing in the sky
smiling to people
when nobody never realize it shines
it would be sad
And escape its colours

let see it is rainy
with its beautiful songs
dancing in your ears
go down to the sand
And up to the sky
it goes like this everytime
welcoming every drops with smile
show your smile
untill it is gone with the shadow

poem by.me

Kamis, 29 September 2016

Aini's Graduation

Rabu, 21 September 2016. Menjadi momen paling bersejarah dan bahagia untuk sahabatku, Aini Zidni Lathipan. Hari itu, Ai secara resmi lulus dari kuliahnya di Akademi Kebidanan dan juga resmi menyandang gelar Ahli Madya Kebidanan. Let's say Alhamdulillahirabbilalamiin:") Jadilah..lahir bidan cantik baru ini, proudly I say she is my bestbestbest friend I ever had, Aini Zidni Lathipan, Am. Keb..

Diundang hadir menyaksikan wisuda dan angkat sumpah di hari itu menjadi hal yang paling terhormat buatku. Gak lebay, karena memang ini pertama kalinya dan tepat kalau orang yang pertama aku hadiri wisudanya ya mesti Aini. hahaha Aini, sahabat dari kecil, dari kelas 1 SD. Kita mulai deket karena satu jemputan yang sama. Les-nya juga sempet bareng. Iya kan? Still you remember Mrs. Aisyah? kita les bahasa inggris disana, sama temen-temen yang lain. Walaupun gak selalu 1 kelas di SD, SD Jaya Suti Abadi. Dulu mah jaman kita sekolahnya gak se-keren sekarang ya. Sekarang namanya udah pakek Global School #applause, dan... beruntung Alhamdulillah bisa masuk SMP yang sama, SMPN 1 Tamsel. Stop dulu deh nostalgianya, aku mau ceritain How was the feeling when I watched that graduation ceremony

Malam sebelum hari H, Ai udah WA aku buat on time jam set6 udah di rumahnya. Ya.. karena rara yang mau langsung ikut berangkat bareng dari rumah (notabene-nya ra numpang, wkwk mesti on time beneran deh huhuhuhu), jadinya siap2 lebih awal dan langsung cuuuss jam set6. Sampai disana, langsung disambut sama adiknya, Qintara (btw, nama panggilannya is like mine-rara-). Kalian tau Ai masih ngapain??? D-A-N-D-A-N. Yes, as like what I though before. Secara momen sakral gituu mesti dandan SUPER BADAIIII pakek bulu-bulu mata gitu deeehh (duuuh rara sih ampuuunnnn) hahaha XD aaannndd jeng-jeeengg. 
Aini, cantiknya yaaaa, hatinya juga lhooo
sukaaaakkk banget sama tatanan rias wajahnya ini hihi. aaahh jadi kepikiran nnti gimana ya kalau rara yang graduation. :D

Yang rara suka dari aini itu… dia selalu apa adanya. Gak peduli deh orang mau komentar apa. Pokoknya dia ngelakuin segala sesuatu tuh emg yang berasal dari hatinya. I could feel it. Humoriiissss pulaakk! Kalian harus tau, satu satunya orang yang selalu bikin ra paling ngakak ya dia nih. Hahaha. (Aaahh jadi anen-.-)

Lanjut yaaa.. hihi. Ternyata yang dari rumah Ai bukan cuma keluarga dan rara aja. Ada temennya yang ikut dari rumah, namanya Desi. Agak susah juga sih pas mau mulai ngajak kenalan. Mungkin lg deg2an plus pusing mikirin roknya yng ketinggalan kali yaa -.- (fyi, temennya Ai ini dateng ke rumah Ai buat pergi bareng. Dan kalian harus tau kalau Desi ini lupa gak bawa rok -.- untung aja masih bisa keburu mama-nya anter lagi roknya. Could you imagine when you came forward to your lecturer (for move the kunciran from left to the right part, but you don’t wear skirt. You wear jeans!!! -.-) oh my! Mungkin efek buru2 juga yaa. HAHA gapapa.. biar makin teliti deh yaa

Diperjalanan rara, desi, aini duduk di kursi tengah. Di bangku belakang ada rara, ike, sama zahira. Yang paling depan, ya Nyonya dan Tuan. Hehe Sepanjang jalan, Ai sama Desi sesekali ngobrolin temennya yang udah nyampe dari pagilaah, berangkat dari abis subuhlaah. Ckckck terlalu semangat yak!-.- (must be appreciated). Terus juga ngobrolin temennya yang kayo rayoo yng katanya selepas wisuda gak mau praktek, tapi ngelanjutin usaha orang tuanya (That was not wrong choice, tapi sayang aja sih ilmunyaaaa .-. kalau bisa bagi waktu buat 2 hal itu bagus deehh. Emg enak ya idupnya, kalau kata Ai ‘terlahir dengan sendok emas’ wkwk kepikiran aja sih:D)

Sampe disanaaaa, langsung buru2 turunlah kita bertiga, nyari to-i-let. Sekalian rapih-rapih cantik gituuu. Sebelum nyampe di toilet langsung ada yng fotoin gitu. Duuuuhhh berasa artis ajaa yaa. Hahha (kalian harus tau! Ternyata gak beda dari dufan. Pas balik pulang kita dikejar-kejar buat beli jepretannya tadi. What the ffuuhh-…-)
Oke, masuk ke inti dari hari itu:

Masuk ke ballroom gedung, rara langsung terkesima dengan semua wajah-wajah bahagia yang cantiiiikkkkk. Karena judulnya bidan, gak ada tuh yang pakek toga laki (yaiyalaahh)

Bahagia ya jelas. Bersyukur udah pasti. Bangga jangan ditanya lagi. Disaksikan orang tua, keluarga, dosen-dosen, 68 mahasiswi itu telah resmi menjadi seorang bidan. Dan secara otomatis masuk dalam Ikatan Bidan Indonesia. Alunan lagu yang dibawakan paduan suara menambah haru suasana di dalam. Dimulai dari lagu-lagu romantiiiss, semangaattt, sampai haruuu pas bawain lagu ‘terima kasih guruku’ sama lagu ‘bunda’ aaiiihhh..
Aini, cantiknyaaaa hihi hatinya juga lhooo



Ai, and her..... (fill it whatever you want)

Nah, kalau foto diatas ini, Aini sama Eki. Siapa Eki?
Eki, pertama cuma tau kalau Eki ini temen SMAnya. Makin lama jd kebuka deh, dia ternyata juga orang Griya, anak RT 6, dulu pernah gabung di remaja masjid, dan bodohnyaaaa rara gak ngeh klo eki pernah ikutan remaja masjid dan dia lg deket sama sahabat rara -...- Pastinya dengan kedatangan Eki ini, punya tempat sendiri di hati Aini yaa. hihi Ah kalian ini! love you both!

Aini & Rara

Bangga. Bahagia. Seneng. Bersyukur. Masih diijinkan Allah menjadi sahabat kamu, Ai.. Rara seneeeenngggnyaaaa masyaAllah :”) percaya gak sih Ai? Kalau rara bilang begitu nama Ai di sebutin di atas panggung, lengkap dengan gelar yng Ai sandang. Rara nangiiiissss :””))) HAHA serius iniiii. Hihi Untung aja Ai inget rara buat dateng kesitu. Kalau enggak? Beeuuuhhh kita end aja lah Ai! (ini serius)

Ra gak bisa berhenti bilang bersyukur Ai. Dipertemukan. Dipilihkan. Dititipkan. Seorang sahabat seperti Aini ini. Rara berharap hanya maut yang memisahkan silaturahmi kita di dunia yaa. InsyaAllah kita (meskipun banyak kekurangan) terus  berhijrah menjadi wanita solehah, anak yang berbakti pada orang tua, anak yang bisa menyelamatkan orang tua dari api neraka, kelak menjadi muslimah solehah, istri solehah, ibu yang baik untuk anak-anak kita kelak. Daaannn selama perjalanannya kita nanti sukses, kita liburan barennngg, cerita2 bareeenngg. Semoga kesampean yaa kita liburan barengnya Ai. Aamiin J Kalau keburu abis nikah pasti bakalan susah. huhu

Oh iya, pesan rara buat Aini. Tetap menjadi Aini apa adanya seperti sekarang. Banyak orang yang mencintai Aini seperti ini. Jangan dilebih-lebihkan. Teruslah berubah menjadi kupu-kupu cantiik, banyak menolong orang, menjadi pribadi yang rendah hati, dan murah senyum. Jadikan surga menjadi tujuanmu dalam menolong orang. Profesi Ai sekarang sudah mulia.. maka lebih muliakanlah dengan rasa hati tulus ikhlas dan untuk berjihad..


Aini & Rara

Jadi sahabat rara terus ya Ai.. Makasih untuk semua kebahagiaan yang Ai kasih untuk rara. Maaf belum menjadi sahabat yang baik untuk Ai. Kalau boleh membalikkan kisah perjalanan hidup, ra mau balik di momen2 kita ketawa bareng waktu masih sekolah Ai :):):’)

Rara sayang Aini, like my own sister Hihi
Salam sayang,
Rara

Senin, 28 Maret 2016

Cerita Kunjungan ke PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN)

Alhamdulillah diberi kesempatan untuk menuangkan cerita kunjungan ke PT PTPN oleh prodi kampus. Ini dia tulisannya yang sudah di release di website prodi ITPBakrie:
http://bakrie.ac.id/en/prodi-ilmu-dan-teknologi-pangan/115-news-ub/field-vidit/field-visit-itp/1168-kunjungan-ke-pt-perkebunan-nusantara-viii-ptpn


Cerita Kunjungan ke PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN)
Oleh Tiara Indra Saraswati ITP 2013

PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN) merupakan salah satu destinasi mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) 2013 yang harus diikuti dalam memenuhi perkuliahan Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan. Tepat pukul 06.30 WIB pada 16 Maret 2016 lalu, seluruh mahasiswa ITP 2013 sudah berkumpul di kampus Bakrie untuk berangkat bersama.  Perjalanan dari Jakarta ke Subang terbilang lancar. Namun, lokasi PTPN yang sulit ditemui membuat perjalanan kami menjadi lama hingga menghabiskan waktu 4 jam di perjalanan.

Rasa lelah selama perjalanan segera terbayar saat tiba di PTPN. Sesampainya disana, kami disambut dengan ramah oleh seorang petugas PTPN. Kemudian, kami segera diajak untuk berkeliling perkebunan teh dengan luas ±3000 hektar tersebut. Semilir angin dingin yang menyapu wajah kami dan awan mendung membuat suasana kebun teh yang terasa sejuk menjadi lebih sejuk, sehingga kami semakin antusias mendengarkan penjelasan terkait tanaman teh dan pemilihan daun teh terbaik dari petugas PTPN. Salah satu alasan lokasi perkebunan teh yang selalu dingin yaitu sifat daun teh yang bersifat higroskopis yang dapat menyerap udara dingin. 

Gambar 1. Daun teh dipilih dari 3-5 daun teh dari pucuknya


“Teh terbaik di pilih untuk menghasilkan minuman teh yang berkualitas baik. PTPN bergerak di produksi teh hitam untuk masyarakat sekitar dan ekspor dunia seperti Eropa Timur dan Amerika. Teh hitam dipilih dari 3-5 daun teh yang berada pada pucuknya. Setiap 4 tahun sekali, tanaman teh dipangkas daun bagian atasnya, agar diperoleh daun teh muda kembali. Tanaman teh hanya dapat tumbuh di dataran tinggi yaitu ±1100 dpl dan bersuhu 15-20ºC”, terang petugas PTPN.

Ditengah perjalanan kami berkeliling perkebunan teh PTPN, kami sempatkan diri untuk berfoto ria bersama-sama.
Gambar 2. Foto bersama di tengah perkebunan teh

Setelah puas berkeliling perkebunan teh, kami diajak menuju tempat produksi. Selama perjalanan ke tempat produksi, beberapa mahasiswa masih antusias bertanya mengenai pohon yang ada di sekitar tanaman teh dan hama atau penyakit yang biasa menyerang tanaman teh. Berikut pemaparan petugas PTPN tersebut, “Pohon-pohon yang sering terlihat diantara tanaman teh biasanya adalah pohon jati yang sengaja ditanam. Fungsinya untuk menangkal hama, karena biasanya hama menyerang pohon yang paling tinggi dahulu sebelum menyerang tanaman yang lebih rendah. Hama tanaman teh berbeda ketika musim panas dan musim hujan. Pada musim panas hama yang dijumpai adalah ulat, sedangkan pada musim hujan, pemukaan bawah daun teh dijumpai bintik-bintik berwarna putih yang membuat air hujan tidak jatuh”. 

Sesampainya di tempat pengolahan daun teh, perhatian kami terfokus pada konveyor gantung yang mengangkut daun teh pasca pemetikan kemudian di distribusikan ke dalam ruang produksi di lantai 2. Ruang produksi dibagi menjadi 2 lantai. Lantai pertama dikhususkan untuk mesin-mesin pengolahan, sedangkan kontrol dan proses pelayuan di lakukan di lantai 2. 

Disana, kami dipertemukan dengan seorang konsultan PTPN. Dengan sangat rinci, kami diterangkan seluruh proses pengolahan teh mulai dari daun teh pasca pemetikan hingga teh yang sudah di kemas.
Gambar 3. Petugas PTPN sedang mempersiapkan konveyor gantung


Gambar 4. Konveyor gantung yang mengangkut daun teh pasca pemetikan

Proses pengolahan daun teh terdiri dari 7 tahapan yang dimulai dari Pemanenan dan Pemetikan. Daun teh terbaik dipanen dan dipetik kemudian diangkut menggunakan konveyor gantung menuju tahapan-tahapan berikutnya. Selanjutnya, dilakukan proses pelayuan yang dimaksudkan untuk menurunkan kandungan air yang terkandung pada daun teh menjadi 25%. Penggilingan merupakan tahapan berikutnya yang hasilnya berupa teh bubuk (powder). Daun teh digiling dan diayak sebanyak 4 kali untuk memperoleh teh powder  yang baik. Fermentasi menjadi salah satu tahapan penting dalam pengolahan teh. Fermentasi dilakukan secara alami (tanpa penambahan starter) yang dimaksudkan untuk mengeluarkan komponen-komponen khas pada teh (aroma, rasa, dan warna) agar menjadi teh dengan kualitas terbaik dan diterima konsumen. Teh mengandung komponen polifenol yang merupakan antioksidan dan dipercaya dapat menangkal radikal bebas. Fermentasi ini dilakukan pada suhu 22ºC selama 1 jam. Setelah proses fermentasi, teh kemudian dipisahkan dan dipilih pada tahapan sortasi. Sortasi dilakukan berdasarkan perbedaan berat jenis dan ukuran partikel.  Tahapan terakhir pengolahan teh yaitu packaging. Packaging yang digunakan yaitu plastik dan alumunium foil.

Gambar 5. Ruang Penggilingan Teh
Gambar 6. Fermentasi daun teh
Gambar 7. Ruang Pengeringan
Gambar 8. Ruang Pengemasan

Setelah melihat-lihat proses pengolahan teh dan mendengar penjelasan dari konsultan PTPN, kami diajak melintasi laboratorium dan beberapa pajangan sertifikat penghargaan yang diraih PTPN. PTPN telah memiliki sertifikasi halal dan menjadi perusahaan teh terbaik dengan predikat ortodoks.

Kunjungan di PTPN diakhiri dengan penjamuan teh oleh PTPN untuk mahasiswa dan rombongan kami. Teh yang dihidangkan masih sangat fresh from the garden dan aroma tehnya masih sangat terasa alami.
 
Seluruh rangkaian kunjungan di PTPN diakhiri mahasiswa dan rombongan dengan belanja teh walini produksi PTPN. Menurut keterangan seorang petugas PTPN disana, teh walini hanya didistribusikan untuk warga sekitar dengan alasan menjaga keaseliannya. Salah satu keunikkan teh walini yang berbeda dengan teh lainnya adalah teh walini memiliki beberapa rasa seperti mint, apel, leci, jahe, dan blackcurrant. Petugas PTPN yang melayani kami berbelanja juga memberikan tips membedakan teh yang menggunakan essens dan tidak menggunakan essens. Teh yang menggunakan essens aroma tehnya sudah tercium bahkan sebelum kemasannya terbuka (kemasan beraroma teh), sedangkan teh yang tidak menggunakan essens kemasannya tidak tercium aroma teh.

Gambar 9. Teh Walini dengan beberapa rasa

Setelah kunjungan ke PTPN, akhirnya kami kembali ke Jakarta dengan perasaan senang dan beruntung. Bagaimana tidak, kunjungan kami kali ini sebenarnya adalah praktikum, namun lebih terasa seperti jalan-jalan dan ditambah mendapat banyak ilmu mengenai pengolahan teh yang baik. Semoga ilmu yang kami peroleh kelak bermanfaat dan teh walini tidak hanya bisa di nikmati di Subang saja, tetapi juga di Jakarta dan seluruh Indonesia.

Sekian praktikum rasa jalan-jalan ITP 2013 kali ini.
Tetap semangat dan Salam Pangan!^^/

Website Universitas Bakrie dan Ilmu dan Teknologi Pangan



Jumat, 19 Februari 2016

I love them much more

Assalamualaikum wr wb everyone? ^^/
Here I am back! dont you miss me, huh?

this moment I'd like to tell you about my first week being 6th semester student with other buzy activities like smiling, laughing, and spreading happiness. hihi:v ofcourse, Those are about my favorite things. haha

okay let's be serious. ._. I must say Alhamdulillah wasyukurilah because I have mother who always support me and being a hardest wall when I'm down. I love her even I cant tell her anytime. And also my father. I know even he almost never call me but he loves me much more. when there was something big that hurt me, or almost hurt me. in a second he'll call me and hug me from far away. he protects me like a child till now, when I am 20. I dont know how can I live if they've gone. hmmhh really miss them. Also my lil sister and brother. I feel so many differences now. When I'm getting older, I think there'snot important thing except to see beautiful smile on their face and hear their laugh, it must be a greatest song ever. :'(
Never mind! it's saturday. I'd be in home soon.

Imnot tired. It's just too tired. ;'')
Im okay.

-----
rr