Selasa, 31 Desember 2024

Misi Penyelamatan Diri

Sudah sampai di penghujung 2024

Aku lihat postingan yang bunyinya: "1 hari terasa lama, tp 1 tahun terasa cepat"

apapun pro dan kontranya, yang paling jelas adalah

Aku merasa ada beberapa hal yang berubah entah lebih baik atau buruk

Tapi aku seperti menemukan diriku yang lain


Siapa sangka, orang yang masih selalu simpan apapun masalahnya sendiri ini,

Bisa mengungkapkan ketidaksukaannya ke orang lain

yang paling gong-nya adalah orang lain itu adalah keluarga sendiri

Tiba-tiba, menjadi sosok yang paling jujur, meskipun kejujuran itu menyakiti banyak orang

Termasuk diri ini sendiri


Siapa sangka? ternyata dengan sedikit rasa lega sudah mengungkapkan itu, 

terbersit juga sedih dan sesal 

"Hmmm, seharusnya aku diam saja" atau "kenapa bereaksi berlebihan sih, Ra?"

Tadinya aku mau datangi mereka satu per-satu dan minta maaf

Tapi untungnya aku tidak segera mengindahkan pikiran itu

Akhirnya, aku biarkan diriku dicap buruk

"Sudahlah, lagi pula selama ini sudah banyak diam. Apa salahnya sesekali menunjukkan tidak setuju. Orang lain saja boleh, kenapa aku tidak?"

Jadilah, aku biarkan perkataan itu berputar di telinga dan kepala mereka

Terserah mau judge aku seperti apa

Aku rasa, aku butuh istirahat dan jarak dari mereka


Dan benar, aku lebih lega setelah hapus kontak mereka di handphone

Pasca acara, tidak sibuk menghubungi mereka. Dan fokus ke diri ini

Fokus apa? Ya, menangis

Ternyata, ada satu sisi dihati ini yang ikut terluka juga

Aku juga mulanya tidak terlalu paham

Aku itu menangis karena apa?

Ternyata ya, karena kepikiran sakit hatinya orang lain atas perkataan aku itu

Setelah aku puaskan 1 hari itu untuk menangis,

Aku akhirnya menerima juga, kalau itu memang harus terjadi

Apa aku terus membela diri? Tentu, didalam pikiranku sendiri

Karena pada saat kejadian, no one's here for me

Or, there is one or two persons here, but I feel like I'm here alone

Yasudah


Setelah memberi makan ego selama beberapa minggu

akhirnya, mereka yang mulai menghubungi

tentu saja untuk bahas hal yang lain

Aku tidak paham kalau posisi mereka

Tapi, aku jadi merasa

"Apa hanya aku disini yang tersiksa sendirian? yang bahkan kalau diurai juga, tidak semua itu salah aku kok"


Ketika mereka mulai menghubungiku,

Aku jadi langsung simpan nomor mereka kembali

Aku rasa, aku sudah cukup juga menghukum diriku sendiri

Karena ini adalah pertama kalinya bagiku

Mungkin jadi yang terberat juga, menurutku


Akhirnya, aku juga sudah memaafkan diriku ini

Aku tersadar, hati ini memang masih terlalu rapuh

dan ego ini begitu besarnya memberikan pengaruh

dan dengan semua hal yang terjadi itu

yang paling tersiksa adalah aku sendiri

Untuk selanjutnya, mungkin aku akan kembali diam

Dan diam-diam juga memberi jarak lebih besar


Entah apa keputusan itu benar atau salah

yang pasti adalah

aku ingin menyelamatkan diriku sendiri

lebih awal

Sabtu, 26 Oktober 2024

Random Thoughts

I want to start something new, actually
Like, writing down my feelings, my thoughts about career, and stuffs

Should I start a new account?

Jumat, 28 Juni 2024

Hilang 2 Tahun (Tahun Pertama)

 Pernah gak sih, ngerasain segalanya cuma jalan di tempat

Gak beranjak sama sekali. Berputar sedikitpun enggak

Itu yang aku rasain di 2 tahun itu, 2021 dan 2022

Masa-masa terberat dihidup keluarga kami


Saat seorang perempuan umur 25 tahun lagi sibuk buat lamaran dan pernikahan

Aku malah sibuk menjaga hati dan kestabilan emosi orang-orang disekitarku

Semuanya dengan bebas mengeluarkan apapun yang ada dihati mereka, 

kecuali aku


sebenernya, gak ada seorangpun yang mewajibkan aku untuk menahan segalanya

tapi dengan inisiatif yang tidak perlu, aku malah berperan demikian

jadinya, semua jadi menumpuk dan menjadi gundukan trauma yang besar


aku juga gak mau selalu nulis hal-hal yang menyedihkan

tapi Allah terus menguji keluarga kami di 2 tahun itu


Setelah dipaksa dengan keadaan, harus mulai bisa masak dan mengatur keuangan rumah

lama-lama, aku jadi beradaptasi juga

lebih ke kayak robot, dibandingkan manusia

harus ikhlas kan? 

semuanya, termasuk aku, papa, 2 adikku...

semuanya punya peran masing-masing

dan fase adaptasi masih berat, berat sekali

ketika sudah tidak ada lagi jantung hati di rumah kami

Rumah, apa jadi tempat yang masih dirindukan pulang?


masa terberat yang membuatku menyesal

papa yang dari dulu jarang ada dirumah

jadi sering berinteraksi

interaksi gak selalu terjalin komunikasi, kan?

aku tau, papa juga pasti berat hatinya, pasti sakit

bingung harus gimana yaa...


banyak banget omongan dari orang-orang yang tidak perlu didengar, sebetulnya

tapi waktu itu (kadang-kadang sampai sekarang), aku ambil energi itu untuk nangis sendirian di kamar

aku juga tau, diam-diam kedua adikku juga sama

tiba-tiba, semuanya gak sesuai rencana, buyar, dan harus ditata ulang, kalau ada waktu


..........




Jumat, 23 Februari 2024

Cerita Sampai Januari 2021

 Sudah lama sekali tidak berada disini... 

Kira-kira, blogger masih banyak peminatnya gak ya? 

Terakhir menulis disini sih tahun 26 Desember 2022, paling tidak lebih dari 1 tahun yang lalu

Dan kalau dilihat dari judul-judulnya sih, kebanyakan cerita-cerita sedih yaaa.. hahaha

Dasar, emang orangnya suka mendramatisir segalanya... terlalu perasa dan sensitif


Pernah baca kutipan, setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya

Setuju banget!

karena ternyata, sekarang ini orang-orang yang dulu menjadi alasan-alasanku sedih atau senang, banyak yang sudah gak ada disisiku... 

Ada yang memang pergi karena sibuk, ada juga yang beneran berpulang


Banyak sekali yang terjadi dari tahun 2018 sampai sekarang, paling tidak setelah lulus S1 di akhir tahun 2017. Dimulai dari ikut tes wawancara kerja dan belajar TOEFL. Sampai akhirnya, takdir membawaku ke Bogor. Lokasi yang indah, dengan kenangannya juga yang indah.. ada beberapa yang buruk sih, tp yaaa namanya juga hidup, kan? Katanya, trauma itu harus dihadapi, meskipun gak sengaja, pada akhirnya aku jadi ngekos di Bogor selama kurang-lebih 1.5 tahun. Karena di tahun awal kuliah S2 harus PP dari Jakarta (kosan Vinta). Perjalanan yang sangat berharga dan aku bangga bisa selesai semua. Walau sempat ngerasain juga rasanya terasingkan, terus belum lelah fisik karena harus PP Jakarta-Bogor. Seringnya sih di perpus kampus sampai jam 8an, terus gojek ke stasiun Bogor, tidur di kereta, turun di Manggarai dan gojek lagi sampai kosan. Alhamdulillah... sampai juga waktu pandemi datang. 

Pandemi di dunia mulai pada 2019 akhir tahun, sampai di Indonesia pada belasan Februari 2020, sampai akhirnya mulai lockdown di sekitar awal Maret. Aku ingat banget, karena momennya pas harusnya bisa masuk laboratorium untuk mulai penelitian, eh Qadarullah malah lockdown dan gabisa ke kampus. Akhirnya pulang ke rumah. Selama lockdown, seingetku sih sekitar 3 bulan kampus lockdown total ya. Karena rektor dan beberapa mahasiswadan tendik yang ngekos/rumahnya di sekitar kampus pada sakit Covid. Pasti merasa panik sih, karena pasti lulusnya jadi tertunda. Tapi gak bisa berbuat apapun juga selain nunggu pengumuman dari kampus. Selama di rumah, dipaksa nyicil bikin jurnal dan tinpus tesis sedikit-dikit. hehe tapi bisa tebak gak, apakah aku kerjakan semuanya? Jelas enggak. 

Suasana covid terbilang mulai reda, atau yaaa mau gak mau harus new normal. Kampus mulai memperbolehkan mahasiswa penelitian masuk lab sekitar bulan September 2020. Aku ingat, karena di bulan September akhir tsb, mulai penelitian sensori di lab. Sulitnya nyari panelis. hmmh Setelah itu juga masuk lab biokim dan kimia. Sampai akhir tahun... gak ada yang terlalu spesial sih. Dan rasanya semangat hidup juga jauh berkurang, karena mulai banyak denger orang-orang lebih banyak yang meninggal. Dan orang-orang tsb adalah orang-orang terdekat, tetangga. Sirine ambulance kedengeran sampai rumah, pengumuman duka cita dari masjid paling tidak 1 hari terdengar 1 kali. Hmmm

Sampai akhirnya di Januari 2021, bulan ulang tahunku. Biasanya sih aku semangat banget lho, meskipun yaaa gak dirayain juga. Tapi di waktu itu, terasanya masih gak sesemangat itu. Aku ingat kok, awal-awal Januari, setelah tahun baruan tidur di rumah. Balik lagi ke lab, dan mama kondisinya drop sampai harus di rawat dan operasi jantung dan sedot cairan di paru-paru. Menurut dokter, itu bagian dari resiko operasi.  

Aku ingat banget, lagi di lab biokim lantai 3 kampus, udh 3 jam di Lab tapi pikirannya ke rs, ke mama. Akhirnya minggu itu pulang dan nemenin mama nginep di RS. yaAllah, aku masih ingat jelas kok, pasca operasi itu mama sehat, komunikasinya jelas, dan baterai jantung mama bekerja dengan bagus di badan mama, menurut dokter. Sampai akhirnya mama diperbolehkan pulang dan sejak itu, tahun duka mulai membersamai kami.



Senin, 26 Desember 2022

Kembali Lagi

Sudah lebih dari 1 tahun, semenjak curhat disini

Terlalu banyak emosi dan rasa juga yg dituang disini

Tapi, jangan kira aku mau ngulang baca semua dari awal, atau sekedar meriksa sekilas. Malu.. hahahhaha

Keliatan jelas kalau hanya ada seseorang yang suka mengeluh, kan?

Dan masih...


Begitu banyak hal yang udah terjadi...

Kami merasa, hidup kami terasa berbeda

Semenjak mama jatuh sakit, dirawat, sampai masuk ICU

Aku kira ini semua cuma mimpi buruk

Tapi, lebih ke terpeleset ke jurang.. rasanya


Kalau mau flashback, aku sedikit berbangga

Karena masih bertahan dan waras hingga hari ini


Terlepas dari semua yang terjadi

Ujian dari Allah...

Aku menemukan versi diriku yang terbaru

Kalau dulu di beberapa hal aku gak kuatir

Sekarang hal-hal yg ku anggap aman, menjadi berbalik


Aku merasa pengalaman 2 tahun ke belakang membuat kami sedikit berubah

Yang dulu cuek... sekarang apapun bisa dibahas 

Dan memang jalannya harus seperti ini


Tapi aku merasa tidak nyaman, jujur

Selama 2 tahun ini, hampir gak ada yang bertanya, "apa kamu benar baik-baik saja?"

Hampir, karena ada beberapa yang bertanya, tp aku merasa gak cukup


Sebenarnya, apa atau siapa yang aku harapkan?

Kalau mengharap mama dan papa kembali, tentu gak bisa

Meskipun tau jawabannya apa... hmm


bay the way...

Akan banyak menulis disini

Mau menuangkan semua yang aku rasakan disini, lagi


Bermula dari Mama nge-drop dan masuk RS di bulan Januari 2021 lalu

Dan merubah formasi keluarga ini


Atau mundur lagi disaat melewati malam tahun baru 1 Januari 2021

Yang aku ingat saat itu hujan deras, dan banyak permohonan

Semoga bisa nambahin foto-fotonya juga. 


See you, 

26 Des 2022

21.22 WIB

Jumat, 12 November 2021

Kurang satu

 Aku orang yang paling bisa membandingkan diri sendiri dengan orang lain..

Terutama tentang pencapaian-pencapaian standar manusia yang hidup disini..

Disekitar... 


Setelah membandingkan diri sendiri,

Terluka karena terus merasa tertinggal,

Merasa gak berharga,

Dan belum bisa diandalkan


Aku benci dengan hal-hal ini

Ketika banyak orang yang memang terlihat sempurna

Dengan apa yang mereka punya


Jangan salah

Aku juga orang yang gampang bersyukur

Dengan segala kenikmatan yang aku miliki sekarang

Tapi tak sampai seperempat detik kemudian, 

Semua seakan kembali ke jurang


Beberapa hal aku sadar aku beruntung

Malah sangat beruntung

Apa iya banyak orang yang ingin ada di posisi ku saat ini?

Aku sih tidak merekomendasikan

Karena akupun punya sisi sedih dan menderita tersendiri


Apa orang lain juga melihat diri ini sebagai seorang yang sempurna?

at least bukan fisik, tapi secara umum saja


Apa iya, yang aku katakan seringkali berkebalikan dengan yang aku rasain?

Aku tersenyum, tapi dalam hati membenci

Bukan, ini bukan tentang ekspektasi


Sudah menjadi seseorang yang punya lebih dari 1 wajah


Ketika mulut ini terus mengeluh

Aku berhenti disatu detik

Dimana aku menyadari untuk kesekian kalinya

Kalau diri ini hanya kurang 1


Aku rindu cerita dengan seseorang yang tanpa judge 

Seseorang yang bahkan sudah tau apa yang ingin aku katakan, sebelum mulut terbuka

Seseorang yang kehadirannya sangat amat dirindukan

Setiap bulan, setiap minggu, setiap hari, setiap jam, setiap menit, setiap detik


Mama.. kangen banget

Ma, dunia sedang tidak ramah sekarang

Mba butuh telinga yang tidak perlu menyahut, berkomentar, ataupun memberi nasehat

Ma, mba pingin nangis

Mba pingin dipeluk

Mba lg terus berusaha solat tepat waktu

Dan rajin membaca quran


Apa dosa kalau mba bilang

Sebenernya yang mba butuhin cuma seseorang seperti mama

Kalau aja bisa ber 'kalau' ria, Ma

Mba pingin lebih banyak menghabiskan waktu dirumah

Quality time bersama mama

Mba pingin bantuin mama di dapur, masakin masakan buat mama, dan terus beliin susu buat mama

Ma, Do you even know that you're gone from us?

How do you do?


Maafin mba gak bisa memeluk mama disaat-saat terakhir mama

Seandainya mba tau itu hari terakhir kita ketemu, 

Mba pasti mau untuk masuk ke ruangan ICU dan terus nempel sama mama


Ma, inget gak waktu UGD?

Itu adalah titik terendah dalam hidup Mba, dan keluarga kita

Mba pernah nangis sendiri dideket ambulance

Karena benci ada di situasi seperti itu ma

Mba gak sanggup liat mama begitu lemah

Dengan banyak selang-selang terpasang

Yang mba bahkan hopeless dengan nakes disana

Bahkan sikap & perilaku mereka jauh dari definisi pekerja jasa ma


Mama yang sakit

Selang lepas

Mama yang disalahin

Mereka mungkin berilmu ma

Tapi gak berakhlak

Saking syoknya, mba bahkan gak bisa berkata apa-apa lagi


Ma, mama udah gak sakit

meskipun banyak orang yang selalu menguatkan

Dengan kata-kata seperti:

Mama udah sembuh

Mama disayang Allah


Tapi ma, apa salah kalau mba lebih pingin mama bertahan 

Dan tetap disini ma

Semoga apa yang mba keluhkan ini enggak menjadi pemberat untuk mama

Mba cuma rindu dan menyesal gak menghabiskan waktu lebih banyak dengan Mama dulu


Ma, mba sekarang udah diujung waktu mau sidang

Dan mama gak ada disini untuk nguatin mba

Mba gak bisa nangis dirumah, Ma

Tapi sekarang hati mba udah gak kuat

Mba lagi di cafe, baristanya tuli

Itu yang bikin mba bersyukur lagi

Dan gak jadi nangis lebih bnayak

Dilahirkan dengan sempurna oleh Mama


Ma, kangen

Gak bisa dateng ke mimpi mba, Ma?


Mba capek

Mba sendirian

Entah kenapa mba gak bisa cerita hal ini dengan orang-orang yang bahkan....

Mba anggap terdekat dan sudah seharusnya bisa dengan mereka


Maaaa

I miss you....



Minggu, 11 Oktober 2020